Table of Contents
Di era yang serba modern saat ini, banyak aspek kehidupan yang juga berubah semakin maju dan praktis, salah satunya bidang pertanian. Jika kamu menyadari, di daerah perkotaan saat ini sudah mulai berkembang banyak metode pertanian urban farming.
Adanya praktik urban farming atau pertanian perkotaan saat ini menjadi solusi efektif untuk memenuhi kebutuhan pangan di tengah keterbatasan lahan wilayah perkotaan. Penasaran ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu urban farming? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Urban Farming?

Urban farming adalah praktik pertanian yang dilakukan di daerah perkotaan dengan memanfaatkan lahan atau ruang yang terbatas, seperti rooftop, pekarangan rumah, dinding, atau lahan kosong lainnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, 56,7% dari populasi penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Selain itu, tren urbanisasi ini akan terus meningkat dan diproyeksikan akan mencapai 66,6% pada tahun 2035.
Dengan pertumbuhan warga perkotaan, ruang terbuka hijau mungkin akan semakin berkurang. Oleh karena itu, kehadiran metode pertanian ini dapat memberikan harapan bagi ruang terbuka hijau serta membantu masyarakat perkotaan dalam menyediakan bahan pangan yang organik.
Konsep urban farming adalah pertanian dengan lebih praktis dan efisien walaupun dalam lahan yang sempit. Menariknya, metode pertanian ini juga tidak hanya mengandalkan tanah untuk media tanam, tetapi juga memanfaatkan alternatif seperti hidroponik, vertikultur, dan akuaponik.
Baca Juga: Cara Membuat Kompos dari Sampah Organik, Mudah dan Seru!
Jenis Urban Farming
Pertanian perkotaan modern satu ini menggabungkan teknologi terdepan dan pendekatan berkelanjutan. Dengan adanya praktik pertanian perkotaan, akses terhadap produk pangan akan lebih mudah serta tidak lagi bergantung pada pasokan dari luar kota.
Berikut adalah jenis pertanian perkotaan yang sudah umum diterapkan pada berbagai daerah di Indonesia:
1. Hidroponik
Contoh urban farming pertama dan yang paling populer adalah hidroponik, di mana proses penanaman dilakukan menggunakan air sebagai media tanam. Pada pelaksanaanya, air akan dicampur dengan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.
2. Akuaponik
Teknik pertanian akuaponik merupakan gabungan antara budidaya ikan dengan hidroponik. Antara tanaman dengan budidaya ikan ternyata dapat saling menguntungkan, di mana air kolam ikan yang mengandung nutrisi disalurkan untuk media pertumbuhan tanaman.
Tanaman kemudian akan menyerap nutrisi pada air dari kolam untuk tumbuh sekaligus membersihkan air dan menghasilkan oksigen. Air yang sudah bersih kemudian dialirkan kembali ke kolam ikan dan siklus ini terus berulang.
3. Vertical Garden
Jika pada umumnya pertanian dilakukan pada lahan horizontal, teknik vertical garden memanfaatkan ruang secara vertikal seperti dinding atau pagar untuk menanam. Konsep penanaman ini sangat efektif untuk dilakukan di perkotaan dengan lahan yang sempit.
4. Rooftop Garden
Jika kamu memiliki bagian atap rumah yang kosong dan tidak digunakan, kamu dapat membuat rooftop garden. Rooftop garden memanfaatkan lahan pada bagian atap rumah untuk menanam tanaman pangan seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman herbal.
5. Greenhouse
Greenhouse adalah praktik pertanian perkotaan dengan konsep menciptakan tempat atau bangunan yang disesuaikan khusus agar pertumbuhan tanaman dapat maksimal.
Dalam greenhouse, proses pertanian terhindar dari cuaca buruk, seperti hujan dan angin, dan mendapat hasil yang optimal karena tanaman akan dilindungi oleh atap dan tembok greenhouse. Itulah mengapa greenhouse cocok dimanfaatkan ketika cuaca sedang tidak bersahabat.
6. Backyard Garden
Backyard garden merupakan contoh urban farming yang populer di berbagai negara, dengan memanfaatkan pekarangan belakang rumah untuk menanam. Kamu dapat menanam tanaman pangan yang mudah, seperti sayuran atau buah yang nantinya dapat langsung dikonsumsi.
Baca juga: 3 Cara Mengubah Limbah Pakaian Jadi Useful!
Manfaat Urban Farming

Praktik pertanian perkotaan memiliki banyak manfaat terutama dalam penyediaan pangan di daerah perkotaan. Beberapa manfaat urban farming yaitu:
1. Mendukung Ketersediaan Pangan
Produksi makanan, khususnya sayuran, buah-buahan, dan tanaman herbal lainnya, dalam perkotaan akan sangat membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Masyarakat perkotaan tidak perlu lagi bergantung pada pasokan dari luar kota yang harganya mungkin lebih tinggi.
2. Mengurangi Sampah Makanan
Dalam pertanian konvensional, bahan makanan mudah membusuk selama distribusi dan membuat sampah makanan bertambah. Tidak hanya itu, kendala eksternal seperti cuaca ekstrem yang mengganggu distribusi juga dapat memperlambat sampainya bahan makanan ke tujuan.
Alhasil, bahan makanan mungkin membusuk di tengah perjalanan. Adanya pertanian perkotaan dapat mengurangi sampah makanan karena menyediakan akses yang cepat dan mudah untuk memperoleh bahan pangan.
3. Memperbaiki Kualitas Udara
Adanya pertanian di lingkungan perkotaan dapat membantu menjaga dan memperbaiki kualitas udara. Pada dasarnya, setiap tanaman dapat menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen setiap harinya.
Meskipun tidak sesignifikan pepohonan besar, tanaman-tanaman tersebut tetap berkontribusi dalam menyerap karbon dioksida dan memasok oksigen untuk makhluk hidup lainnya.
Cara Melakukan Urban Farming
Tertarik untuk melakukan urban farming di rumah? Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk membuat taman dengan mudah dan murah:
1. Cari Lokasi yang Tersedia
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah mencari lahan dan wadah untuk menanam. Kamu dapat mencari area mana yang dapat kamu jadikan tempat bertani seperti pekarangan rumah, dinding, atau bagian atap rumah.
2. Siapkan Wadah Tanam
Kemudian, kamu dapat menggunakan barang bekas seperti botol plastik, ember, atau kaleng bekas untuk pot tanaman. Cara ini dapat menghemat budget sekaligus mengurangi sampah plastik di rumah.
3. Pilih Media Tanam dan Bibit
Selanjutnya, Isi wadah yang telah disiapkan sebelumnya, dengan media tanam seperti cocopeat, sekam, kompos, atau tanah. Setelah itu, tanam bibit yang kamu inginkan dan mudah dirawat seperti selada, sawi, kangkung, bayam daun bawang, pakcoy, atau tanaman lainnya.
4. Rawat Secara Rutin
Ingat, agar tanaman tumbuh dan berkembang, kamu harus merawatnya secara rutin, seperti disiram dan diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari. Kamu juga dapat memberikan pupuk organik untuk membantu pertumbuhan tanaman.
Sekian penjelasan tentang pengertian, manfaat, dan contoh urban farming. Dengan berbagai metode yang dapat disesuaikan, teknik pertanian ini dapat menjadi solusi efektif untuk memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.
Selain dengan melakukan metode pertanian perkotaan, kamu juga dapat turut berpartisipasi menjaga lingkungan dengan bergabung bersama Indonesia Asri.
Di sini, kamu dapat mengikuti berbagai campaign yang seru salah satunya #AksiAsri yang mengajak kamu untuk melestarikan lingkungan dengan banyak cara. Yuk, daftarkan dirimu sekarang dan jadilah Warga Asri untuk Bumi yang lebih sehat!
Baca juga: Kenali Contoh Sampah Organik, Jenis, & Manfaatnya, Penting!
